SIBER77.ID, JAKARTA — Elektabilitas partai Golkar serta Ketua Umumnya Airlangga Hartarto tidak terpengaruh oleh berbagai manuver politik menjelang Pilpres 2024.
Berdasarkan hasil survei Indonesia Political Opinion, elektabilitas Airlangga justru menggungguli beberapa ketua umum parpol lainnya. Demikian pun partai Golkar yang berada di posisi tiga besar setelah PDI Perjuangan dan Gerindra.
“Partai Golkar menempati posisi ketiga dari hasil survei nasional yang kami lakukan pada periode 19-24 Oktober 2022,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah kepada wartawan usai menggelar konferensi pers hasil survei bertajuk Evaluasi Publik atas Penegakan Hukum, Situasi Sosial, Ekonomi, dan Konstelasi Politik 2024 di Dapoer Balakenam, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2022.
Dari hasil survei IPO tersebut, posisi partai Golkar berada diurutan ketiga dengan meraih dukungan 9,3 persen ketika responden disodorkan pertanyaan jika hari ini diselenggarakan anggota DPR RI, partai atau calon dari partai mana yang akan Bapak/Ibu pilih?. Dari pertanyaan itu, pilihan 1.200 responden yang menjadi sampel survei sebagian besar pada PDI Perjuangan dengan skor 26,2 persen, kemudian Gerindra 12,4 persen.
Posisi Golkar juga tetap konsisten berada di top 3 pilihan warga dari popularitas logo partai. Responden yang menjawab mengenal logo partai Golkar sebesar 91,3 persen. Diposisi kedua Gerindra 94,7 persen, dan PDI Perjuangan diposisi pertama dengan skor 96,5 persen.
Kemudian, dari sisi elektabilitas sebagai Capres 2024, Ketum Golkar Airlangga Hartarto meriah 4,6 persen yang jauh lebih unggul dari Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Kebangkitan Bangsa yang hanya meraih 2,4 persen. Juga masih di atas Ridwan Kamil yang hanya meraih dukungan 3,8 persen untuk kategori gabungan partai politik.
Sementara, pada kategori tokoh partai politik, Airlangga justru masuk dalam tiga besar capres yang meriah dukungan 9,3 persen setelah Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 11,8 persen, dan Prabowo Subianto 29,2 persen.
Menurut Dedi, elektabilitas yang diraih Airlangga tersebut tidak terlepas dari posisi Airlangga sebagai ketum di kabinet Jokowi yang paling tenang, tidak membuat gaduh. “Sehingga dipercaya jokowi, kemudian berimbas pada elektabilitasnya yang kompetitif. Dengan elektabilitasnya itu, Airlangga sudah seharusnya Nyapres sendiri,” katanya.
Sebagai informasi, survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling, margin of error 2,90 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (*/ER)