SIBER77.ID, Jakarta – Bertempat dilapangan Bantar Jati Cipayung Jakarta Timur, puluhan padepokan pencak silat dari berbagai perguruan unjuk kebolehan dalam acara Pementasan Seni Pencak Silat melalui Festival Silat Tradisional Betawi yang digelar oleh Persilatan Silo Monyet Putih, Sabtu (4/6).
Adapun kegiatan ini digelar bertepatan dengan Haul Akbar Persilatan Silo Monyet Putih yang mengundang ratusan padepokan dari berbagai padepokan Se-Jabodetabek yang didukung oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata (Disporyata) Jakarta Timur.
Kegiatan Haul Akbar Persilatan ini digelar dengan tujuan agar para generasi penerus lebih mengedepankan adab hormat kepada para leluhur atau pendahulu yang sudah meninggal, salah satunya adalah Aki Kanon Bin Utang, ujar Ketua Panitia Pelaksana Marzoni Hendrajaya kepada media.
Ia juga menambahkan bahwa selain kegiatan tersebut, kami juga akan mengadakan wisata religi yaitu ziarah kubur bagi para orangtua, guru atau sesepuh yang sudah wafat mendahului kami, sebagai pengingat dan bagian dari rasa hormat serta adab kepada para pendahulu.
Dalam festival Silat Tradisional Betawi ini, kami selaku panitia, menghadirkan juri-juri yang kompeten dibidangnya, diantaranya dari Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI), ASETI, dan perwakilan dari Persilatan Silo Monyet Putih itu sendiri.
“Sebagai tuan rumah, untuk menghindari dugaan kecurangan, maka kami dari Persilatan Silo Monyet Putih tidak mengikuti festival nya, akan tetapi melalui Haul Akbar ini, kami hanya memfasilitasi para pendekar-pendekar dari berbagai perguruan dan padepokan silat seluruh Jabodetabek untuk menampilkan aksi terbaiknya”, tutur nya.
Kami juga bekerjasama dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat dengan menyediakan stand Bazaar bagi para pelaku UMKM untuk menjajakan produknya, lanjut Marzoni
Saya sangat mengapresiasi kepada pemerintah khususnya pemerintah Jakarta Timur melalui Disporyata atas dukungan dan supportnya terkait kegiatan hari ini. Saya berharap agar kedepannya budaya pencak silat khusunya budaya silat Betawi melalui kegiatan hari ini, dapat meningkatkan minat masyarakat sekaligus melestarikan budaya silat Betawi sehingga kelak menjadi sarana edukasi yang baik bagi para generasi penerus, pungkas Marzoni.
Sementara itu, Yanta sebagai Guru Besar PSMP menyampaikan bahwa melalui kegiatan ini, kami berharap agar para generasi penerus mampu menjaga sekaligus melestarikan budaya khususnya silat Betawi, sehingga hal ini menjadi nilai tinggi yang harus dipertahankan. Selain itu, kami juga berharap agar bakat-bakat para pendekar dari setiap padepokan atau perguruan dapat tersalurkan dan dikembangkan ketingkat yang lebih tinggi lagi, harap nya.
Terkait penilaian dari dewan juri, kami berharap agar hal itu menjadi pemacu untuk kedepannya agar para peserta lebih giat lagi dalam berlatih sehingga makin banyak prestasi yang diraih,' tutup Yanta.
(Irwan A.N)