SIBER77.ID, JAKARTA – Masih ingatkah masyarakat Indonesia tentang RM Cafe? tentu tidak terlepas dari ingatan tentang sebuah peristiwa tragis, “Tragedi penembakan di RM Cafe” yang dilakukan oknum polisi ‘Bripka CS’ dan menewaskan Sertu MRK Sinurat, dan dua orang pegawai cafe lainnya yang berada di Jl. Lkr.Luar Barat No.3.A, RT.12/ RW.2 Cengkareng barat Kota Jakarta barat.
Bahkan Kasus tersebut sampai dikawal langsung oleh Pomdam Jaya, dari penyelidikan hingga tuntas karena melibatkan antar institusi. Tidak hanya itu, Pomdam Jaya juga ikut menyaksikan proses prarekonstruksi kasus penembakan tersebut, pada hari Kamis 25/02/2021.
Terbaru, RM Cafe telah beroperasi kembali dan berubah nama menjadi ‘Diamond Cafe’ bahkan terlihat seperti tidak terjadi apa apa saat terjadi peristiwa penembakan setahun silam. Beredar isu, terjadi sebuah insiden. Yaitu, diduga pengelola Cafe menyandera pengunjung dan barangnya.
‘E L T’ yang menjadi korban penyanderaan oleh pengelolah cafe telah meminta perlindungan hukum kepada Kantor Hukum & Konsultan Bambang Suwarno Marbun, SH . Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris Daerah Pemuda Batak Bersatu DPD Banten ‘Bornok Panjaitan’ saat di konfirmasi wartawan.
“Iya, kejadiannya benar seperti itu. Pihak pengelola Diamond Cafe telah menyandera saudara ET dan HP miliknya hingga esok hari. Namun E LT dibiarkan pulang saat dijemput oleh kerabatnya saat datang. Namun hingga saat ini barang nya yang ditahan pengelola Cafe,” kata Bornok kepada wartawan (02/05/2023).
Diketahui pemilik Diamond Cafe masih orang yang sama, bahkan dari penuturan warga sekitar, tempat tersebut sering terjadi keributan sehingga warga sekitar tidak pernah setuju dengan keberadaan Kafe RM atau yang kini berubah menjadi ‘Diamond Cafe’
Saat dikonfirmasi ke pemilik Diamond Cafe, ‘Irwan Lubis’ yang mengaku sebagai pembina keamanan mengatakan, kalau isu tentang penyanderaan tersebut sudah diklarifikasi dan dirinya mempersilahkan untuk mengkonfirmasi langsung kepada humas Diamond Cafe ‘Kornel Naibaho’.
“Ini sudah kita klarifikasi pak, dan boleh ditanyakan kepada humas kami, pak Kornel Naibaho. Bahwa berita tersebut tidak benar adanya penyanderaan. Saya sebagai pembina keamanan pak,” ujar Irwan saat dihubungi wartawan lewat Whatsapp nya.
Ada yang aneh dengan Diamond Cafe. Pasalnya, sejumlah minuman yang alkohol tinggi, seperti minuman Chivas, blacklebel, longealane serta berbagai merek minuman alkohol lainnya yang dihidangkan bukan seperti cafe biasanya.
Selain itu, wanita penghibur (Wetres) yang disiapkan pihak pengelola cafe cenderung kepada wanita penghibur. “Cium, peluk dan raba raba, menurut beberapa sumber hal itu sudah lazim dilakukan. Bahkan bukan sesuatu yang lumrah, saat terjadi transaksi sex yang berujung OB ke hotel.
Masyarakat meminta Pemerintah Administrasi Kota Jakarta Barat, untuk meninjau kembali izin Diamond Cafe. Karena diyakini, pengelola sudah menyalah gunakan izin dan peruntukan nya. Namanya Kafe, tapi usaha yang dijalankan sejenis hiburan malam.(*)