SIBER77.ID – Kota Tangerang – Aksi pengibaran 1000 bendera kuning dan puluhan pocong yang digelar masyarakat Panunggangan Barat di depan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang pada Senin (31/10/2022) sebagai reaksi dari sikap Pemkot Tangerang yang lemah dalam menyikapi rencana pengembang PT. Villa Permata Cibodas merelokasi Makam Ki Buyut Jenggot yang ditentang habis – habisan oleh masyarakat.
Ratusan masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat dari Panunggangan Barat sangat antusias dalam meneriakan aspirasi dan keinginannya agar RELOKASI MAKAM KI BUYUT JENGGOT tidak direlokasikan ke tempat lain.
H. Imam Fachrudin, S.Ag, SH salah satu TIM 9 dan Kuasa Hukum Masyarakat Panunggangan Barat mengatakan bahwa masyarakat Panunggangan Barat sangat kecewa atas sikap pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat terutama Walikota Tangerang yang sama sekali tidak bersuara dan empati terhadap aspirasi masyarakatnya.
“Saya melihat aksi masyarakat yang dilakukan tadi sungguh merupakan cerminan rakyat yang sangat kecewa atas sikap pemerintah yang lamban dan tidak perduli terhadap keluh kesah masyarakatnya yang menentang tidak ingin dan menentang rencana Relokasi Makam Ki Buyut Jenggot
yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, untuk itu saya meminta pemerintah dalam hal ini Pemkot Kota Tangerang ikut mendukung masyarakat, jangan berhadap – hadapan dengan masyarakat akibat rencana pengembang PT. Villa Permata Cibodas untuk me – Relokasi Makam Buyut,” ujarnya.
Pria yang juga Ketua Umum Paseba Tangerang Utara dan Ketua DPD Himpunan Advokat Pengacara Indonesia Provinsi Banten ini pun menyatakan bahwa masyarakat Panunggangan Barat telah mempersiapkan diri untuk selalu berupaya dan bertindak agar RELOKASI MAKAM KI BUYUT tidak dilakukan oleh pengembang PT. Villa Permata Cibodas.
“Saya minta kepada pihak pengembang agar juga menunjukkan sikap empatinya kepada masyarakat sekelilingnya tidak hanya berfikir bahwa keberadaan makam tersebut akan mengganggu cluster perumahan yang akan dibangunnya, bisa saja kan rencana tata letaknya dirubah sedikit sehingga menjadi indah, iya kan, kan kalau sampai pengembang PT. Villa Permata Cibodas bersikap empati kepada masyarakat kan jadi hebat itu ya, kalau gak empati kepada masyarakat, nanti bisa digugat loh ijin lingkungannya oleh masyarakat, iya kan,” tegasnya.
Aksi yang dipimpin oleh Bung Marcel Saeful Basyri salah satu TIM 9 juga sempat bertahan sampai malam.
“Terus terang saja kami akan bertahan disini sampai Walikota dan pengembang PT. Villa Permata Cibodas menyatakan sikapnya untuk tidak merolakasikan MAKAM KI BUYUT JENGGOT sebagai sikap menghargai tradisi kearifan lokal dan adat istiadat keyakinan masyarakat Panunggangan Barat,” pungkasnya. (Harso).