SIBER77.ID, Kota Tangerang, Banten – Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) memiliki tanggungjawab yang besar, untuk mengibarkan bendera merah putih di Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bagaimana pun kondisi dan situasinya, tugas mulia itu harus tetap ditunaikan dengan dedikasi yang tinggi.
Hal itu pun terlihat pada jajaran Paskibraka Kecamatan Larangan, Kota Tangerang yang menggelar Upacara 17 Agutus HUT RI ke-77 dengan situasi yang luar biasa. Dimana, 25 anggota Paskibra tetap bertugas dengan sepenuh hati, walau kondisi lapangan Stadion Mini Larangan Indah masih tergenang sisa-sisa air dan lumpur akibat hujan di malam hingga dini hari.
“Rasa bangga sekali, penghargaan setinggi-tingginya pada jajaran Paskibra Larangan. Semua prosesi Upacara Kemerdekaan tetap berlangsung sangat lancar, syahdu bahkan tidak terganggu sedikit pun, walau kondisi lapangan tergenang sisa-sisa air hujan tadi malam,” ungkap Gunawan Priahutama, Camat Larangan, Rabu (17/8/22).
Ia pun menjelakan, kronologis situasi yang terjadi genangan cukup tinggi terjadi pada malam hari akibat hujan hingga dini hari. Sekitar pukul 06.00 WIB sempat dilakukan penyedotan oleh petugas Damkar, namun lapangan yang luas dan genangan yang cukup tinggi, hingga Pukul 08.00 air cukup masih terlihat.
“Disitu, kami pihak Kecamatan coba berkomunikasi dengan panitia khususnya para pelatih Paskibra beserta para anggota Paskibranya langsung. Disitu, jawaban mereka Ayo tetap jalankan upacara sebagaimana mestinya, demi Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang. Akhirnya, alhamdulillah semua berlangsung dengan cukup lancar,” jelas Gunawan.
Apresiasi atas jiwa nasionalisme, kata Gunawan tak dihaturkan untuk para Paskibra saja. Namun, seluruh panitia yang bertugas, peserta upacara maupun para tamu undangan. Pasalnya, walau posisi peserta upacara dan tamu undangan terlihat tidak tergenang air. Tapi, kondisi lapangan masih dalam kondisi becek air dan tanah, sehingga kondisinya kotor.
Buat Gunawan, situasi ini kini viral diberbagai sosial media, dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak atau orang ternama, adalah hal yang wajar. Pasalnya, apa yang sudah dilakukan petugas Paskibra Larangan memang patut diapresiasi dan menjadi contoh dedikasi anak muda untuk Indonesia tercinta
“Terimakasih atas semua dedikasi kalian semua, Paskibra, Panitia, peserta upacara, tamu undangan, orangtua Paskibaraka, semua kami sampai rasa terimakasih. Karena situasi dan kondisi genangan air dan tanah, sama sekali tidak mempengaruhi prosesi Upacara 17 Agustus. Semua berlangsung dengan khidmat dan membanggakan,” tegasnya.
Sementara itu, Nadila Rizki Fauziah asal SMAN 9 Kota Tangerang yang bertugas sebagai pembawa baki menyatakan situasi mengibarkan bedera merah putih di tengah genangan, memiliki rasa kebanggakan yang lebih dan tak bisa diungkapkan. Pasalnya, tetap bisa menjalankan tugas dengan sempurna, walau kondisi lapangan tidak memadai.
“Saat melihat kondisi lapangan, tidak ada rasa kecewa, yang ada dipikiran hanya mau tetap menjalankan tugas dalam kondisi apa pun. Saat penaikan atau Upacara selesai, perasaan saya hanya haru dan bangga, bahwa saya bisa menjadi bagian dalam situasi yang membanggakan ini. Semua kami lakukan untuk Indonesia, Merah Putih dan Kota Tangerang,” tegasnya.(ER)