SIBER77.ID, Kota Cilegon, Banten – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mendampingi Pangdam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo meninjau lokasi Assembly Point (titik kumpul) di Pulorida, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Merak, Kota Cilegon, Rabu (3/8/2022) malam.
Al Muktabar menilai assembly point itu akan sangat kaya fungsi, terlebih dalam beberapa bulan terakhir, isu terkait dengan potensi bencana tsunami di Selat Sunda menjadi perhatian semua pihak, termasuk Pemerintah Pusat.
Al Muktabar mengatakan, langkah ini sebagai bentuk ikhtiar bersama untuk menyiapkan dari ancaman bencana. Sehingga, semua upaya pencegahan dan penanganan bisa optimal.
“Karena semuanya sudah kita siapkan, termasuk jalur evakuasi dan juga titik kumpul di tempat yang sudah disiapkan seperti ini. Mudah-mudahan, seandainya ada bencana, tidak ada korban jiwa yang terjadi,” katanya.
Al Muktabar melanjutkan, fungsi lainnya adalah sebagai rest area. “Assembly point ini lokasinya dekat dengan Pelabuhan Merak, maka dari itu nantinya dalam momen-momen tertentu bisa dijadikan sebagai rest area bagi masyarakat yang akan melintas dari Jawa ke Sumatera. Sehingga dengan begitu bisa mengurai kemacetan yang kerap terjadi di Pelabuhan Merak,“ ungkap Al Muktabar.
Sementara itu Pangdam III Siliwangi Mayor Jendral TNI Kunto Arief Wibowo menambahkan, di manapun anggota TNI berada harus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, termasuk bagi masyarakat Lebak Gede ini.
“Ketika ini semua sudah terbentuk, langkah selanjutnya bagaimana membuat masyarakat sekitar pesisir pantai ini menjadi lebih produktif dengan sumber daya yang ada,” katanya.
Di beberapa daerah, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya meningkatkan keterampilan masyarakat, baik yang tinggal di pesisir, pegunungan maupun perkotaan. Keterampilan itu seperti membuat kerajinan dari bahan limbah, daur ulang plastik menjadi bahan bakar, dan masih banyak lainnya.
“Dengan begitu, masyarakat akan menjadi produktif dan mendapat nilai tambah ekonomi. Dan untuk di Banten ini, hal yang sama juga akan kita lakukan,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0623/Cilegon Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo dalam laporannya mengatakan, Assembly Point itu merupakan salah satu kegiatan Karya Bhakti Kodim 0623/Cilegon dalam upaya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang terjadi di sepanjang pesisir Merak dan sekitarnya.
Berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar dengan ketinggian mencapai 50 meter di atas permukaan laut (Mdpl), assembly point itu rencananya akan digunakan sebagai jalur evakuasi masyarakat sekitar ketika terjadi bencana.
“Saat ini baru penyelesaian tahap pengerasan dan pembuatan jalur evakuasi sebanyak tiga tanggul, tanggul pertama bisa menampung 2.000 orang, tanggul kedua 1.000 orang dan tanggul ketiga 500 orang dengan fasilitas yang tersedia seperti genset, tiga unit barak, sekoci yang bisa muat 28 orang dan 15 set alat selam,” jelasnya.
Sedangkan, lanjutnya, yang belum tersedia yakni pasokan instalasi Listrik, lapangan helikopter, ambulan, MCK, dapur umum, klinik kesehatan, aula dan tempat ibadah serta lahan yang akan digunakan untuk ketahanan pangan.
“Assembly point itu merupakan inisiasi dari perusahaan PT. Lingga Perdana, yang lokasinya tepat berada di seberang jalan depan assembly point,” ucapnya.
Badan usaha yang bergerak di bidang pengolahan baru dan penyewaan truk besar ini, merasa punya tanggungjawab sosial yang harus dilakukan.
“Untuk itu, segenap daya, upaya serta pendanaan dialokasikan untuk membuat assembly point tersebut, yang dimulai pada awal tahun 2022 lalu. Melihat upaya baik itu pihak Kodim 0623/Cilegon kemudian ikut berperan aktif dalam upaya itu,” ucapnya.
Acara tersebut diakhiri dengan menanam pohon secara bersamaan dan penyerahan 500 paket sembako kepada warga di kelurahan sekitar secara simbolis.(ER)