SIBER77.ID, TANGERANG:– Kecelakaan maut tunggal di Puncak yang dialami 27 santri asal Kampung Ketapang Dongkal, Cipondoh Indah, Kota Tangerang menelan 4 korban tewas, puluhan lainnya luka berat dan ringan. Rombongan santri Rumah Yatim Piatu dan Dhuafa Al UMM itu diketahui hendak menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Wisma Mandiri, Desa Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Selasa dini hari (24/10/2023).
Peristiwa na’as tersebut terjadi saat kendaraan yang ditumpangi rombongan santri berangkat menuju lokasi kegiatan. Namun di tengah perjalanan, saat kendaraan melaju dari arah Bogor menuju Cianjur, diduga kendaraan mengalami rem blong. Tepat di jalan menikung ke kanan dan menurun panjang, kendaraan hilang kendali sehingga terbalik miring ke kiri (posisi roda depan dan roda belakang sebelah kanan berada di atas) dan tergelincir menabrak tebing tembok yang ada di kiri jalan sejauh 20,4 Meter.
Mendengar kejadian itu, Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang, H. Turidi Susanto lantas berkoordinasi dengan pihak terkait dan terjun langsung membantu dan mengawal korban selamat yang masih membutuhkan penanganan medis yang dirujuk ke RSUD Kota Tangerang.
“Dari siang kita sudah berkoordinasi dengan Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Tangerang untuk menerima pasien yang hari ini dari Rumah Sakit Cimacan dirujuk pindah ke Kota Tangerang agar penanganan para korban dipermudah,” terang Politisi Partai Gerindra itu, Selasa malam (24/10).
Turidi Susanto saat terjun langsung membantu dan mengawal korban laka maut Puncak yang selamat di RSUD Kota Tangerang, Selasa malam (24/10/2023).
Dari keterangan yang berhasil dihimpun, sedikitnya 5 orang meninggal dunia dan 9 santri masih dilakukan penanganan intensif di UGD RSUD Kota Tangerang dan 1 orang di RSUD kabupaten Tangerang serta 2 santri harus dirujuk ke rumah sakit di DKI Jakarta.
Turidi menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi tersebut dan akan terus mengawal korban lainnya yang masih membutuhkan penanganan medis.
“Informasi meninggal dunia ada yang masih di bawah umur ya dan sudah dikuburkan. Saya pun masih terus mengawal proses para pasien disini (RSUD Kota Tangerang) supaya bisa dipermudah, diterima dengan baik dan juga digratiskan dari segala biaya,” ujarnya.
“Untuk keluarga korban agar bersabar dan saya turut berbelasungkawa atas korban meninggal dunia dan bagi keluarga yang ditinggalkan supaya diberi ketabahan,” tuturnya.
Di sisi lain, Ustadz Hasan Basri salah satu korban yang masih menjalani penanganan medis di RSUD Kota Tangerang membenarkan jika kendaraan tersebut mengalami rem blong.
“Kejadian jam 01.25, dari informasi rem blong, soalnya terasa gak ketahan pas jalan menurun. Supir langsung banting setir dan oleng nabrak pembatas jalan,” bebernya.
Dia pun berharap, para korban selamat yang masih membutuhkan penanganan medis dilancarkan prosesnya agar cepat membaik dan pulih.
“Ya semoga 9 orang yang masih dalam penanganan RSUD Kota Tangerang termasuk sodara saya dapat penanganan yang maksimal dan cepat membaik, termasuk 2 orang lagi yang dirujuk ke RS Fatmawati karena keterbatasan alat disini,” tutupnya.(erni)