siber77.id, Tangerang Kota – Penyakit batu ginjal masih asing di telinga masyarakat. Tanda terkena penyakit tersebut pun masih membuat bertanya-tanya. Biasanya Nyeri pinggang menjadi salah satu cirinya. Bisa juga dengan keluhan gangguan berkemih.
Dokter Spesialis Urologi RS Sari Asih Cipondoh, Kota Tangerang, dr. Aswin Usman Ariffin, SpU, menerangkan jika batu ginjal merupakan penyakit yang terbentuk akibat proses filtrasi garam dan mineral yg kurang sempurna di dalam ginjal, akibatnya terbentuklah batu di ginjal.
“Materi tersebut berasal dari garam dan mineral yg tdk mengalami proses filtrasi yg kurang sempurna di dalam ginjal. Hal ini bisa diakibatkan oleh faktor genetik, pola hidup yang tidak baik, seperti kurang minum dan banyak makan-makanan seperti jengkol, jeroan, cumi, udang dan lain-lain, faktor pekerjaan, faktor lingkungan, dan lain-lain,” ujar dr. Aswin Usman Ariffin, SpU.
Gejala batu ginjal tersebut jika diabaikan akan sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan gagal ginjal. Ganguan tersebut dapat berakibat kerusakan dari ginjal, terbentuk sumbatan di ureter (saluran kemih yang bertugas membawa urine dari ginjal ke bagian kandung kemih untuk kemudian disalurkan ke luar) akibatnya aliran kencing terbendung, ginjal menjadi bengkak.
“Jika fungsi-fungsi tersebut terganggu maka akan menyebabkan sulit buang air kecil, atau bahkan tidak terbentuk urine. Sehingga bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat dan segera akan berakibat kepada gagal ginjal. Konsekuensinya pasien tersebut harus cuci darah,” sebut dr. Aswin Usman Ariffin, SpU. (Kamis, 17/03/2022).
Dr. Aswin Usman Ariffin, SpU, pun menyarankan agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika keluhan tersebut sebelum menjadi lebih parah. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih jauh penyebabnya, apakah batu berada di dalam ginjal atau berada di saluran kemih yang menyebabkan sumbatan.
Belum ada obat-obatan yang dapat menghancurkan materi yang telah terbentuk seperti batu tersebut. Tindakan operasi menjadi salah satu pilihan yang disarankan oleh para dokter di fasilitas kesehatan. Salah satu yang dapat dilakukan ialah dengan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), PCNL merupakan sebuah tindakan penghancuran dan pengambilan batu ginjal ukuran besar (>2cm).
Tindakan ini merupakan prosedur yang tidak memerlukan sayatan yang besar, hanya dibuat lubang kira-kira sebesar jempol orang dewasa. Sehingga perdarahan lebih minimal (minimal invasive) dan setelah tindakan, pasien dapat segera beraktivitas normal kembali tanpa rasa nyeri yang mengganggu.
“Operasi ini menggunakan alat yang disebut nefroskop (teropong) yang dimasukkan melalui sayatan kecil sampai pada ginjal untuk mencapai batu dan menghancurkannya sehingga fragmen batu dapat dikeluarkan,” tambah dr. Aswin Usman Ariffin, SpU.
Dalam tindakan tersebut dokter anestesi juga melakukan pemantauan yang ketat terhadap pasien untuk memastikan pasien tidak merasakan nyeri selama dan setelah operasi.
“Kelebihan operasi PCNL nyeri pasca operasi lebih rendah, waktu rawat lebih cepat, jumlah perdarahan lebih sedikit dan luka operasi lebih kecil,” tutup dr. Aswin Usman Ariffin, SpU. (red)